Pages

Ads 468x60px

Minggu, 17 Juni 2012

ROCK CYCLE


ROCK CYCLE

Video ini merupakan sebuah video yang menerangkan tentang Rock Cycle ( Siklus Batuan ). Rock Cycle (Siklus Batuan) itu sendiri merupakan suatu proses bagaimana terbentuknya macam - macam batuan. Macam - Macam batuan itu dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar yaitu Batuan Beku, Batuan Sedimen, dan Batuan Metamorf. Yang awal mula terbentuknya dari magma lalu menjadi Batuan Beku, kemudian menjadi Sedimen, seteha itu menjadi Batuan Sedimen dan yang terakhir menjadi Batuan Metamorf, dan akhirnya kembali lagi menjadi magma.

Di alam dikenal tiga kelompok besar batuan: Batuan Beku, Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
- Batuan beku terbentuk dari hasil pendinginan dan kristalisasi dari magma yang terjadi di dalam dan/ diluar bumi.
- Batuan Sedimen adalah kelompok batuan yang diendapkan dipermukaan bumi yang terdiri dari mineral dan pecahan-pecahan batuan sebelumnya, butiran-2 hasil proses biologi atau hasil proses kristalisasi air.
- Batuan Metamorfosa adalah kelompok batuan yang dihasilkan dari proses perubahan batuan sebelumnya menjadi batuan yang baru yang diakibatkan oleh perubahan temperatur, tekanan maupun fluida.
Reade more >>

EPITHERMAL DEPOSIT


Epithermal Deposit
Epithermal deposit adalah :
- Ephitermal deposit mempunyai karakteristik suhu relatif rendah (100 - 320°C)
- Ephitermal deposit terbentuk pada kedalaman dangkal (~ 1 km)
- Epithermal deposit bersifat Disseminated (misalnya pada epithermal Ag-
(Sn-Pb-Zn))

Banyak definisi tentang Epithermal deposit yang tentunya beragam dari sudut pandang orang masing-masing. Jadi, apa itu Epithermal deposit?? Lets you make your own definition.. karena geologi itu tidak ada yang benar-benar "Benar" dan benar-benar "Salah". ^^

Keterbentukan Endapan
-jika kita berbicara tentang pembentukan endapan, kita dapat membedakannya menjadi tiga kelas berdasarkan jenis fluida yang membentuk endapan, yaitu :
  • Magmatic
  • Magmatic-meteoric
  • Meteoric

1. Magmatic
endapan ini didominasi dari magmatic fluida( dimana yang kita ketahui bahwa magma juga terdiri dari air) yang berasal dari dalam bumi.
2. Magmatic-Meteoric
Endapan ini terbentuk dari fluida yang merupakan campuran dari Magmatic fluida dan Meteoric fluida.
3. Meteoric
Endapan ini terbentuk karena dominasi dari Meteoric fluida yang berasal dari permukaan bumi. 

Klasifikasi Epithermal deposit :
Secara umum, yang kita kenal, Epithermal deposit kita bagi menjadi :
  1. Low sulfidation
  2. High sulfidation


1. Low sulfidation

Yang mungkin perlu diketahui dari tipe ini adalah, endapan ini terbentuk di lingkungan subaerial, kebanyakan terdapat di daerah intermediate sampai distal pada daerah volcanic(yang artinya tidak berada tepat pada sumber panas), karakteristik vein berupa stockwork ( vein yang relatif lebih kecil dan bercabang)dominan, disseminated ore jarang, banyak terdapat tekstur seperti banded, breccia, drusy, cruistification, lattice.

2. High sulfidation
Endapan jenis ini terbntuk di lingkungan subaerial, namun terdapat juga di submarine(jarang), terdapat di daerah Proximal pada daerah volcanic(volcanic setting) yang mana ini menunjukan bahwa endapan inicenderung lebih dekat dengan sumber panas atau magma dari jenis sebelumnya. Vein pada endapan ini cenderung lebih besar-besar, jarang ditemukan stockwork di sini, ore disseminated, tekstur vein relatif massiv, kecuali crudely banded vein dan disini ditemukan "vuggy quartz"seperti lubang-lubang pada vein kuarsa ( ingat ini karena dekat dengan sumber magma, jadi kemungkinan untuk kontak dengan magmanya lebih besar).


Tipe Alterasi dari Epithermal Deposit :
  1. Silisification : (bukan silika residu) merupakan suatu karateristik endapan-endapan epitermal yang hampir universal (meskipun tidak harus secara langsung berasosiasi dengan bijih), karena adanya silisifikasi menunjukkan adanya sirkulasi fluida-fluida hidrotermal yang berarti.
  2. Sericite       : merupakan alterasi atau pengubahan mineral umum seperti ortoklas atau plagioklas feldspar pada zona hidrothermal.
  3. Propylitic    : alterasi yang terdiri dari kumpulan kuarsa-pirit serisit-Zona terluar, dicirikan oleh kumpulan ini kuarsa-klorit-karbonat dan daerah sekitar yang mengandung epidot, albite atau disamping adularia.
  4. Argilic        : alterasi yang melibatkan konversi mineral tertentu untuk mineral dari kelompok lempung, seperti kaolinit dan montmorilonit (smectite) . 
  5. Advanced argilic : alterasi lanjut dari argilic.

Mengapa harus Epithermal deposit yang kita bahas??

1. Epithermal deposit banyak terdapat di volcanic arc pada geological setting, dan seperti yang kita ketahui bahwa indonesia, khususnya di pulau jawa dan barat sumatra merupakan daerah tempat terjadinya proses subduction, dan tentunya memiliki tatanan geological setting volcanic arc.

2. Epithermal deposit memiliki potensi atau value yang bagus untuk penambangan berjenis moderate( menengah). Hal ini dikarenakan letak ore pada endapan ini tidak terlalu jauh dari permukaan bumi dan bersifat disseminated.

3. Pengaruh negatif terhadap lingkungan kurang.

4. Mungkin dilakukan Underground Mining

5. Waktu untuk pengembangan tonnase dalam skala kecil relatif lebih singkat.

6. Dan yang paling penting tentunya,
 Tinggi kadar Au (10 ~ 50 g / t) dan / atau Ag (500 ~ 1000 g / t). (jumlah yang cukup banyak bukan?)



Mangga dibaca, kalo ada yang mungkin bisa membantu ya bagus, tapi kalo ada yang kurang mohon dimaklumi ( masih newbie,hehe). Amat sangat mohon kritik dan sarannya untuk kemajuan penulis dan blog ini... Terima kasih

Reade more >>

Endapan SKARN


ENDAPAN SKARN

I. Definisi
Skarn dapat terbentuk selama metamorfisme kontak atau regional. Selain itu juga dari berbagai macam proses metasomatisme yang melibatkan fluida magmatik, metamorfik, meteorik, dan yang berasal dari laut. Skarn dapat ditemukan di permukaan sampai pluton, di sepanjang sesar dan shear zone, di sistem geotermal dangkal, pada dasar lantai samudra maupun pada kerak bagian bawah yang tertutup oleh dataran hasil metamorfisme burial dalam. Skarn dibagi menjadi endoskarn dan eksoskarn dengan didasarkan pada jenis kandungan protolit.

II. Mineralogi
Secara umum, Kuarsa dan kalsit selalu hadir dalam semua jenis skarn. Sedangkan mineral lain hanya hadir pada jenis skarn tertentu seperti talk, serpentine, dan brusit yang hadir hanya pada skarn tipe magnesian.

III. Evolusi skarn
Formasi dari skarn deposit merupakan hasil dari proses yang dinamis. Pada sebagian besar skarn deposit, terdapat beberapa transisi dari metamorfisme distal yang menghasilkan hornfels dan skarnoid ke metamorfisme proximal yang menghasilkan skarn yang mengandung bijih berukuran relatif kasar. Selama gradien suhu yang tinggi dan sirkulasi fluida skala besar akibat intrusi magma, metamorfisme kontak dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan model rekristalisasi isokimia yang menyusun metamorfisme regional. Semakin kompleks fluida metasomatisme, akan menghasilkan keterkaitan antara proses metamorfisme yang murni dengan proses metasomatisme.

IV. Zonasi Skarn deposit
Terdapat pola zonasi pada skarn pada umumnya. Pola zonasi ini berupa proximal garnet, distal piroksen, dan idiokras (atau piroksenoid seperti wolastonit, bustamit dan rodonit) yang terdapat pada  kontak antara skarn dan marmer. Selain itu, masing-masing mineral penyusun skarn dapat menunjukan warna yang sistematis atau komposisi yang bervariasi dalam pola zonasi yang lebih luas.

V. Petrogenesis
Sebagian besar skarn deposit secara langsung berhubungan dengan aktivitas pembekuan batuan beku sehingga terdapat hubungan antara komposisi skarn dengan komposisi batuan beku. Karakteristik penting lainnya diantaranya tingkat oksidasi, ukuran, tekstur, kedalaman, maupun seting tektonik dari masing-masing pluton.

VI. Tektonik Setting
Klasifikasi tektonik yang sangat berguna dari deposit skarn seharusnya mengelompokkan tipe skarn yang pada umumnya berada bersama dan membedakannya yang secara khusus terdapat dalam tektonik setting yang khusus. Sebagai contohnya, deposit skarn calcic Fe-Cu sebenarnya hanyalah tipe skarn yang ditemukan dalam wilayah busur kepulauan samudra. Banyak dari skarn ini juga diperkaya oleh Co, Ni, Cr, dan Au. Sebagai tambahan, beberapa skarn yang mengandung emas yang bernilai ekonomis muncul dan telah terbentuk pada back arc basin yang berasosiasi dengan busur volkanik samudra (Ray et al., 1988). Beberapa kenampakan kunci yang menyusun skarn tersebut terpisah dari asosiasinya dengan magma dan kerak yang lebih berkembang adalah yang berasosiasi dengan pluton yang bersifat gabbro dan diorit, endoskarn yang melimpah, metasomatisme yang tersebar luas dan ketidakhadiran Sn dan Pb.
Kebanyakan deposit skarn berasosiasi dengan busur magmatik yang berkaitan dengan subduksi dalam kerak benua. Komposisi pluton berkisar dari diorit sampai granit walaupun pada dasarnya memiliki perbedaan diantara tipe skarn logam yang muncul untuk mencerminkan lingkungan geologi setempat (kedalaman formasi, pola struktural dan fluida) lebih pada perbedaan pokok dari petrogenesis (Nakano,et al., 1990). Sebaliknya, skarn yang mengandung emas pada lingkungan ini berasosiasi dengan pluton yang tereduksi secara khusus yang mungkin mewakili sejarah geologi yang khusus. Beberapa Skarn, tidak berasosiasi dengan subduksi yang berkaitan dengan magmatisme. Pluton yang berkomposisi granit, pada umumnya mengandung muskovit dan biotit primer, megakristal kuarsa berwarna abu-abu gelap, lubang-lubang miarolitik, alterasi tipe greisen, dan anomali radioaktif.  Skarn yang terasosiasi, kaya akan timah dan fluor walaupun induk dari elemen lain biasanya hadir dan mungkin penting secara ekonomis. Perkembangan rangkaian ini termasuk W, Be, B, Li, Bi, Zn, Pb, U, F, dan REE.

Cara Sederhana Identifikasi Endapan Skarn di Lapangan
Saat ini dalam dunia explorasi endapan skarn cukup menarik untuk dipelajari, meskipun beberapa exploration geologist menganggap bahwa Skarn hanyalah sebagai "bonus" pada endapan emas tipe porfiri. Berbeda dengan endapan emas tipe porfiri, endapan skarn dalam proses pembentukannya tidak memerlukan beberapa kali proses intrusi (multiple intrusion). (Sumber foto: Hiroyasu, 2005).




Berikut akan di jelaskan cara-cara sederhana identifikasi endapan skarn (saya pelajari dari beberapa literatur, serta pengalaman explorasi di Peulumat, South Aceh).

Sebelum masuk ke pembahasan cara identifikasi, ada baiknya di ulas sedikit apa itu endapan skarn? Pada awalnya endapan skarn dianggap sebagai batuan metamorf hasil kontak antara (hanya) batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma oleh ahli petrologi metamorf, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg dimana proses yang bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat intrusi batuan beku (Best, 1982). Tetapi definisi saat ini lebih tepatnya, secara sederhana endapan skarn terbentuk sebagai hasil interaksi/reaksi antara larutan hidrothermal yang kaya silika bereaksi dengan batuan sedimen/non sedimen yang kaya akan unsur Ca (kalsium), pada batuan sedimen misalnya pada batugamping (tetapi bukan hanya pada batugamping). Hasil dari reaksi tersebut akan menghasilkan mineral-mineral calc-silicate seperti garnet, epidote, pyroxene sekunder, dll. Secara umum skarn dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan suhu pembentukannya; prograde skarn, dan retrograde skarn. Skarn prograde terbentuk pada suhu tinggi, dicirikan oleh asosiasi mineral-mineral bersuhu tinggi, seperti garnet, klinopiroksen, biotit, humit, montiselit,dll, sedangkan skarn retrograde terbentuk pada suhu rendah umumnya tersusun oleh mineral-mineral serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit, kalsit, dll. Berdasarkan posisi dan batuan dasar yang tergantikan endapan skarn dapat diklasifikasikan berdasarkan dari batuan asal yang tergantikan dengan istilah eksoskarn dan endoskarn yang digunakan pada batuan yang tergantikan. Dengan kandungan mineral-mineral bijih tertinggi dapat dijumpai pada endapan skarn tipe eksoskarn. Eksoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada batuan sedimen di sekitar intrusi batuan beku, sedangkan endoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada batas atau di dalam batuan beku itu sendiri.

Bagaimana cara memetakan endapan skarn? Beberapa hal yang harus dilakukan di lapangan dalam identifikasi endapan skarn:

1. Identifikasi mineral penciri skarn
Di antara banyaknya mineral-mineral skarn, bukan hanya garnet dan piroksen sekunder saja yang menjadi perhatian penting, tetapi mineral-mineral lain seperti grup amfibol dan epidot juga harus mendapat perhatian lebih dalam rangka mengidentifikasi endapan skarn. Identifikasi mineral-mineral tersebut dapat memberikan gambaran; suhu pembentukan, tekanan, oksigen, dan jarak dari tubuh endapan skarn/zona kontak dengan intrusi. Asosiasi mineral garnet dan piroksen sekunder memberikan informasi bahwa endapan terbentuk pada suhu >400 C, sedangkan asosiasi mineral-mineral amfibol dengan epidot menunjukkan bahwa endapan terbentuk pada suhu <400 C. 

2. Tekstur dan mode pembentukan endapan skarn
tekstur dan mode pembentukan endapan skarn sangat terkait dengan kedalaman endapan tersebut. Jika kedalaman endapan skarn dapat ditentukan, persebaran dari endapan tersebut akan dapat ditentukan. Tekstur endapan skarn misalnya, jika batuan induk memiliki banyak lubang-lubang (porous) tetapi tidak terisi oleh mineral-mineral skarn, artinya endapan tersebut tidak terlalu banyak memiliki volume untuk mengisi lubang-lubang tersebut, sebaliknya jika lubang-lubang terebut terisi oleh mineral-mineral endapan skarn, itu memberikan informasi bahwa endapan tersebut memiliki tubuh yang cukup besar.

3. warna mineral endapan skarn
Warna mineral endapan skarn dapat memberikan informasi seberapa jauh mineral dari zona kontak. Garnet yang berwarna coklat (lebih gelap) berarti dekat dengan zona intrusi, sedangkan yang berwarna lebih terang (coklat terang dll) berarti berjarak lebih jauh dari zona intrusi.
4.Ukuran butir mineral pada endapan skarn dan mineral-mineral konstituen pada batuan induk/asal,
Ukuran butir dapat menunjukkan dalam tidaknya tempat pembentukan endapan skarn tersebut.

5. batuan dan struktur batuan induk/asal (contoh: dolomitic or calcareous, bedding plane, schistosity, dan joint).

6. Kehadiran urat
Urat pada endapan skarn juga menjadi jalan masuknya fluida hidrothermal pda batuan yang kaya akan Ca, hal ini akan mempermudah proses alterasi skarn pada tubuh batuan induk yang ada.

Demikin sedikit penjelasan tentang cara sederhana mengidentifikasikan endapan skarn di lapangan. Semoga bermanfaat.

Reade more >>

Text